Ada seorang anak laki-laki kecil
yang tinggal di sebuah pondok dengan orang tuanya. Ia sering bermain di di
bukit dan ketika menjelang gelap, ia akan pulang.
Suatu sore, ketika ia baru pulang
ke rumah, anak laki-laki kecil itu terdiam sejenak di depan pintu. Di tempat
yang jauh, melewati lembah, ia melihat bola emas yang indah. Ia terpesona.
Pakah itu dan siapa yang mungkin memiliki sesuatu yang begitu indah? Hati itu,
ia memutuskan bahwa ia harus melakukan perjalanan ke sisi sebelah lembah untuk
menemukan hartanya.
Dan sesudah kejadian itu di suatu
pagi ia mengemasi ranselnya dengan beberapa sandwich dan sebuah apel, dan pergi
untuk mengadakan perjalanan menuju sisi lain dari lembah. Itu membutuhkan waktu
seharian. Ia belum pernah sejauh itu, dan itu mengambil waktu lebih lama dari
yang disangkanya. Ketika ia tiba, hari sudah senja tua dan ia merasa sangat
lelah dan lapar. Akhirnya, sangat dekat dengan tempat dimana ia berharap
menemukan bola emas, ia menuju ke sebuah pondok kecil dengan asap menggumpal
keluar dari cerobong dan pagar mawar di sekeliling jalan masuk. Tapi tidak ada
tanda-tanda dari bola emas. Dengan malu-malu, ia mengetuk pintu.
Keluarga dari sisi sebelah lembah
sangat senang berjumpa dengannya, walaupun sedikit terkejut, dengan keadaan
sebenarnya. "Kau pasti lapar!" kata sang ibu. "Kau sangat
diterima untuk makan bersama kami."
"Dari mana asalmu?"
tanya anak-anak dengan penuh suka cita, dan anak laki-laki kecil itu menunjuk
ke seberang lembah, ke arah rumah mungilnya di atas bukit, yang diselimuti
kegelapan.
"Itu terlalu jauh dan
terlambat untukmu untuk mengadakan perjalanan panjang ke rumah malam ini,"
kata ayah.
" Kami akan menyiapkan tempat
tidur untukmu di pojok," kata ibu.
Dan akhirnya anak dari seberang
lembah itu menghabiskan malam bersama teman barunya, dan seiring dengan
bayangan senja yang bertambah, mereka semua duduk di sekeliling perapian dapur
sementara ia menceritakan kepada mereka tentang bola emas yang sering
dilihatnya dari rumahnya dan bertanya kepada mereka sekiranya di mana ia bisa
menmukannya.
"Kami tidak pernah melihat
bola emas seperti itu di sini," jawab mereka kebingungan. "Tapi besok
pagi, ketika matahari bersinar, kami akan menunjukkan kepadamu harta
kami."
Si laki-laki kecil tidak sabar
menunggu sampai pagi. Ketika fajar menyingsing, anak-anak membawanya ke depan
jalan masuk dan menunjuk ke arah harta karun mereka. "Dapatkah kau melihat
bola emas kami?" Dan sudah tentu, ada sebuah bola emas untuk dilihat,
bersinar dari pondoknya sendiri dan sinar matahari itu dipantulkan kembali dari
jendela ruang tidurnya. "Suatu hari, kita akan pergi ke sisi lain lembah
dan menemukan bola emas kita," kata teman barunya. Si bocah kecil
tersenyum.
sumber tak dikenal
No comments:
Post a Comment