Friday, October 5, 2012

BOLA EMAS



Ada seorang anak laki-laki kecil yang tinggal di sebuah pondok dengan orang tuanya. Ia sering bermain di di bukit dan ketika menjelang gelap, ia akan pulang.
Suatu sore, ketika ia baru pulang ke rumah, anak laki-laki kecil itu terdiam sejenak di depan pintu. Di tempat yang jauh, melewati lembah, ia melihat bola emas yang indah. Ia terpesona. Pakah itu dan siapa yang mungkin memiliki sesuatu yang begitu indah? Hati itu, ia memutuskan bahwa ia harus melakukan perjalanan ke sisi sebelah lembah untuk menemukan hartanya.
Dan sesudah kejadian itu di suatu pagi ia mengemasi ranselnya dengan beberapa sandwich dan sebuah apel, dan pergi untuk mengadakan perjalanan menuju sisi lain dari lembah. Itu membutuhkan waktu seharian. Ia belum pernah sejauh itu, dan itu mengambil waktu lebih lama dari yang disangkanya. Ketika ia tiba, hari sudah senja tua dan ia merasa sangat lelah dan lapar. Akhirnya, sangat dekat dengan tempat dimana ia berharap menemukan bola emas, ia menuju ke sebuah pondok kecil dengan asap menggumpal keluar dari cerobong dan pagar mawar di sekeliling jalan masuk. Tapi tidak ada tanda-tanda dari bola emas. Dengan malu-malu, ia mengetuk pintu.

Keluarga dari sisi sebelah lembah sangat senang berjumpa dengannya, walaupun sedikit terkejut, dengan keadaan sebenarnya. "Kau pasti lapar!" kata sang ibu. "Kau sangat diterima untuk makan bersama kami."
"Dari mana asalmu?" tanya anak-anak dengan penuh suka cita, dan anak laki-laki kecil itu menunjuk ke seberang lembah, ke arah rumah mungilnya di atas bukit, yang diselimuti kegelapan.
"Itu terlalu jauh dan terlambat untukmu untuk mengadakan perjalanan panjang ke rumah malam ini," kata ayah.
" Kami akan menyiapkan tempat tidur untukmu di pojok," kata ibu.
Dan akhirnya anak dari seberang lembah itu menghabiskan malam bersama teman barunya, dan seiring dengan bayangan senja yang bertambah, mereka semua duduk di sekeliling perapian dapur sementara ia menceritakan kepada mereka tentang bola emas yang sering dilihatnya dari rumahnya dan bertanya kepada mereka sekiranya di mana ia bisa menmukannya.
"Kami tidak pernah melihat bola emas seperti itu di sini," jawab mereka kebingungan. "Tapi besok pagi, ketika matahari bersinar, kami akan menunjukkan kepadamu harta kami."
Si laki-laki kecil tidak sabar menunggu sampai pagi. Ketika fajar menyingsing, anak-anak membawanya ke depan jalan masuk dan menunjuk ke arah harta karun mereka. "Dapatkah kau melihat bola emas kami?" Dan sudah tentu, ada sebuah bola emas untuk dilihat, bersinar dari pondoknya sendiri dan sinar matahari itu dipantulkan kembali dari jendela ruang tidurnya. "Suatu hari, kita akan pergi ke sisi lain lembah dan menemukan bola emas kita," kata teman barunya. Si bocah kecil tersenyum.


sumber tak dikenal

No comments:

Post a Comment