Tiga gadis kakak-beradik hidup di bukit. Mereka orang
yang ramah dan dermawan dengan keyakinan yang dalam. Suatu hari mereka sedang
menggali di belakang rumah mereka ketika mereka menemukan sebuah kotak besar.
Mereka membukanya dan menemukan bahwa kotak itu penuh dengan emas. Ketiganya
mulai berteriak, “Berhati-hatilah terhadap si pencabut nyawa! Apa yang
sekiranya akan kita lakukan? Apa kita menguburnya lagi atau kita tinggalkan
saja rumah kita?”
Empat
orang pria yang baru saja pindah ke rumah sebelah menguping pembicaraan itu.
Mereka berjalan menuju rumah ketiga kakak-beradik itu dan menanyakan masalah
mareka. “Kami sedang berusaha untuk memutuskan bagaimana lepas dari si pencabut
nyawa,” kata mereka.
“Apakah pencabut nyawa itu?” salah satu dari pria tadi
bertanya. “Tunjukkan pada kami!” Kakak beradik itu berjalan ke sudut jauh
halaman belakang mereja dan menunjuk ke kotak yang penuh dengan koin. “Ini
adalah si pencabut nyawa itu,” kata mereka. Keempat
pria itu tertawa. “Kau percaya ini?” yang besar bertanya. “Meerka pikir emas
adalah pencabut nyawa.” Yang lainnya tertawa keras. Pria
yang berjanggut kemudian berkata: “Kalau kalian para wanita takut, pergilah ke kota selama beberapa jam
dan kami akan mengurus masalahmu.” Para wanita itu setuju dan pergi dengan segera.
Keempat
pria tadi membuat rencana. Mereka memutuskan untuk membagi emasnya secara rata.
Mereka juga memutuskan kalau dua dari mereka akan pergi ke took unutk mencari
makanan dan dua yang lain akan menyelesaikan penggalian kotak. Kedua
pria yang telah tinggal unutk bekerja setuju kalau akan lebih baik jika mereka
membagi dua saja emas itu. Mereka membuat rencana untuk menyerang dan membunuh
dua yang lain pada waktu kembali dan mengubur mereka di lubang dimana emas
ditemukan.
Sementara
itu, dua pria yang telah pergi untuk membeli makanan juga memutuskan untuk
membagi emas. “Kita akan meracuni makanan ini,” kata mereka. “Saat mereka
berdua mati, kita akan mengubur mereka dalam lubang kotak tadi.” Ketika
mereka kembali dari toko, pria yang tinggal untuk bekerja menyerang dan
membunuh teman mereka. Sebelum mereka mengubur mayat-mayat mereka, mereka
memutuskan untuk makan dulu selagi makanannya masih segar. Segera setelah
mereka mulai makan, mereka menjadi sangat sakit dan mati.
Saat
ketiga kakak-beradik perempuan kembali ke rumah mereka, mereka melihat empat
orang mati dan sebuah kotak emas. “Kita sudah mengatakan pada mereka kalau itu
adalah pencabut nyawa,” kata mereka, “tapi mereka tidak mempercayai kita.” Dan
mereka meninggalkan rumah mereka lagi untuk melepaskan diri dari emas.
No comments:
Post a Comment