Thursday, January 24, 2013

POHON ABADI


Pada jaman dahulu kala, adalah sebatang pohon kecil yang tumbuh di sebuah hutan. Ketika pohon kecil itu tumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih kuat, ia mulai memperhatikan langit yang membentang luas di atas kepalanya. Ia memperhatikan awan-awan putih yang berlarian di langit, seperti sedang dalam perjalanan hebat. Ia melihat burung-burung yang terbang berputar-putar di atas kepalanya.

Langit luas, awan-awan, burung-burung yang terbang – mereka semua terlihat seperti sedang berbicara tentang dunia keabadian. Semakin ia tumbuh, ia makin memperhatikan hal-hal abadi tersebut, dan ia semakin ingin untuk hidup abadi.

PINTU GERBANG KOTA


Dahulu kala, di kota yang terasing, seorang wanita tua biasa untuk duduk di gerbang kota, melihat para pelancong lewat, dan kadang-kadang memepertemukan mereka dalam percakapan.

Suatu malam, ketika sudah semakin larut, seorang pelancong datang, lelah setelah seharian berjalan penuh. “Permisi,” kata dia kepada wanita tua itu, “saya sedang mencari tempat untuk beristirahat, dan saya berpikir, bisakah anda memberi tahu kepada saya seperti apakah orang di kota ini?”

Wanita itu tersenyum, dan dalam membalasnya dia bertanya kepadanya suatu pertanyaan dia sendiri. “Anda telah melakukan perjalanan yang jauh,” dia berkomentar, “dan anda pasti merasa lelah. Darimanakah anda berasal?”

Tuesday, January 15, 2013

PERAHU


Ada seorang anak lelaki tumbuh di pinggir laut. Dia mempunyai kecintaan dan terpesona dengan perahu. Dia mendapat sebuah balok kayu dan memulai memahat sebuah model perahu untuknya sendiri. Perahu ini hampir sempurna, karena perahu itu akan melambangkan semuanya indah yang dia pernah liat di perahu – perahu lainnya.

Ketika dia menyelesaikannya, Dia mewarnainya dengan warna favoritnya dan dia pun menulis namanya di perahu itu. Lalu, dia melengkapinya dengan layar kecil dan pekerjaan tanpa pembayaran itu pun selesai.

Perahu itu bukan perahu sungguhan, Dia berpikir, daripada menaruhnya ke air. Lalu dia pergi turun ke laut dan dia melihat dengan bangga perahunya itu dan terdapat ombak seperti rambut yang dipotong pendek. Pada saat dia sangat bangga dan tenggelam dalam perasaan kagumnya itu, dia tidak menyadari kejadian yang menimpa perahu itu. Layarnya mengembang karena anginnya sedang bertiup dengan kencangnnya dan makin jauhnya dan jauh sekali perahunya dari dia. Dia memanggil perahu itu, tetapi perahu itu di dalam pengaruh angin tersebut. Dia melihat perahu tersebut di dalam kengerian dan sakit yang hebat terseret arus dan semakin menjauh ke laut.

PENEMUAN


Pada suatu hari hiduplah seorang laki-laki kaya yang tidak mempunyai keinginan lain selain berbuat baik di lingkungannya, dan terutama pada orang-orang yang bekerja padanya.

Ia mengetahui bahwa, salah satu pekerjaannya, seorang tukang kayu, sangatlah miskin dan sangat bersusah payah untuk menghidupi keluarganya. Ia bisa melihat sendiri bahwa gubuk yang ditinggali orang itu bersama istri dan anak-anaknya jatuh ke dalam kehancuran, dan tidak lagi sesuai untuk dingin dan hujan yang menyerang di atasnya. Ia merasa sangat kasihan untuk si tukang kayu dan keluarganya, dan ia ingin mempunyai suatu gagasan.

Ia memanggil tukang kayu itu suatu pagi dan memberikan petunjuk berikut:

PENCURI AROMA

Pada suatu hari ada seorang laki – laki yang sangat miskin tinggal di hutan kayu, dan setiap hari ia harus berusaha berternak agar mendapatkan makan. Hanya pemandangan kayu yang mengelilinginya bukan pemandangan kota yang sangat indah, dan pada waktu matahari mulai terbit di pagi hari, dan sewaktu ia mempunyai kekuatan dan tenaga. Laki – laki miskin itu akan mulai berjalan ke kota dan , dia pun mulai menyusuri seluruh jalan di kota.

Disuatu pagi yang indah, laki – laki ini sedang berjalan di jalanan umum, sambil melihat-lihat jendela etalase dipertokoan dan juga sambil menikmati indahnya hidup ini.

Sunday, January 13, 2013

MURID IBLIS



Pada saat dimulainya suatu negara baru di neraka, dan iblis sedang memberikan latihan pelantikan kepada kumpulan murid terakhir.
‘Tidak ada kesempatan untuk memuaskan diri sendiri,’ dia memperingatkan mereka. “Kamu tidak akan percaya separuh dari apa yang terjadi di bumi. Orang-orang menjadi semakin dan semakin dekat dengan Tuhan. Mereka mulai melihat Tuhan dan ciptaan-Nya, dan bahkan di dalam tiap orang. Mereka memperhatikan kekuatan Tuhan dalam cerita-cerita dari hidup mereka sendiri. Dan bertambah buruk daripada itu, mereka mulai menyadari bertapa pentingnya ini bekerja untuk keadilan dan kedamaian. Apabila semuanya menjadi seperti ini, Kerajaan Allah akan datang, dan kita semua akan dikeluarkan dari pekerjaain ini.’

Saturday, January 12, 2013

PEMBUAT API


Pada suatu waktu ada seorang laki-laki yang bisa membuat api. Orang-orang di desanya kagum terhadap kemampuan dia yang hebat. Pertama kali dia membuat api,  orang-orang desa tidak benar-benar tahu apa yang harus dipikirkan tentang itu, atau apa yang bisa dilakukan tentang itu. Pada kenyataannya, jika mereka diceritakan yang sebenarnya, mereka mungkin akan agak takut terhadap itu.
Tapi lalu si pembuat api mengajar mereka menggunakan api ini menjaga untuk tetap hangat dari dinginnya musim salju, dan untuk membuat cahaya hangat yang menari-nari saat kegelapan menyelimuti mereka setiap malam. Mereka bisa menggunakan itu, dia menunjukkannya kepada mereka, untuk memasak makanan mereka bahkan untuk membakar keramik-keramik mereka, yang mereka gunakan untuk tempat makan. Jika mereka pernah sendiri / tersesat di gurun, mereka bisa menggunakan api ini untuk meminta pertolongan, dan memberi tanda yang bisa dilihat dari jauh dan pertolongan akan datang.

PEMAHAT BATU



Pada suatu waktu, ada seorang pemahat batu. Setiap hari, dia pergi ke gunung untuk memahat batu. Dan ketika dia sedang bekerja, ia bernyanyi, walaupun dia adalah orang miskin, dia tidak menginginkan lebih dari yang dia miliki, sehingga ia tidak memiliki kesusahan di dunia ini.
Suatu hari, ia dipanggil untuk bekerja di rumah yang besar milik seorang bangsawan. Ketika ia melihat keindahan rumah besar tersebut, dia mengalami kesakitan dari sebuah keinginan untuk pertama kali dalam hidupnya, dan dia berkata dengan berkeluh kesah, “Jika saja saya kaya! maka saya tidak harus mendapat penghasilan dari keringat dan kerja keras membanting tulang seperti yang saya lakukan sekarang.”

PELELANGAN



Terdapat seorang kaya yang memiliki koleksi seni yang tak ternilai, meliputi beberapa mahakarya yang membuat iri para ahli karya seni. Pria yang sama ini juga mempunyai seorang anak laki-laki yang sangat dicintai, dan mereka seringkali menikmati harta seni mereka bersama-sama.
Bagaimanapun, perang pecah, dan anak laki-lakinya mendapat panggilan, dan berangkat untuk bertempur. Suatu hari, sebuah telegram tiba memberitahukan sang ayah bahwa anak laki-lakinya terbunuh dalam aksi. Orang tua itu hancur. Ia berduka cita dengan diam, sendiri, dan tak henti-hentinya.
Beberapa bulan berlalu, dan suatu hari, terdapat ketukan di pintu. Seorang laki-laki muda berdiri disana., dengan sebuah bungkusan kecil di bawah tangannya. “Kamu tidak mengenalku”, ia memperkenalkan dirinya, “tetapi aku mengenal anakmu dengan sangat baik. Kami di unit yang sama, dan saya bersamanya waktu ia meninggal. Saya adalah tentara yang diberikan hidup olehnya. Ia telah menyelamatkan banyak nyawa pada hari itu, dan ia membawa saya untuk selamat ketika peluru menembusnya. Kami telah menjadi teman dekat, dan sebelum kematiannya saya menggambarkan lukisan kecil dirinya, saya bukan seniman yang hebat, tetapi saya ingin anda memiliki sketsa ini sekarang”.

NEGERI GUNUNG YANG PERKASA



Suatu kala ada sebuah negara yang terkenal jauh dan luas tentang gunung sucinya. Orang-orang dari seluruh dunia telah mendengar tentang gunung suci, namun hal yang aneh adalah, orang-orang yang sebenarnya tinggal di negara tersebut memiliki kebiasaan untuk berjalan berkeliling dengan mata selalu terfokus ke tanah. Mereka tidak pernah mengangkat kepala mereka. Dan jika kamu bertanya kepada mereka apa yang sedang mereka lakukan, mereka akan memberi tahu kamu:
 “ Kami sedang mencari gunung suci, tentunya. Mengapa kamu tidak bergabung dengan kami dalam pencarian? Disinilah dimana kamu harus mencari.”
Dan begitulah mereka menjalani kehidupan mereka, tanpa beristirahat, bergerak memutar dalam bentuk lingkaran, berjalan naik dan turun dibanyak jalan-jalan kecil dan gang-gang kecil yang ada di negara mereka, membaca dengan  rajin peta mereka dan saling berdebat satu sama lain tentang dimana, tepatnya, gunung suci itu dapat ditemukan.

Friday, January 11, 2013

MIMPI SEORANG NELAYAN



Seorang nelayan di tengah  hari yang cerah, memandang lautan, melihat perahu kecilnya meluncur dengan jangkar, dan berpikir mengenai dirinya sendiri betapa enaknya berjemur tanpa rasa kahwatir, melihat ombak yang begejolak dan menikmati ciptaan Tuhan.
Tetapi mimpinya dikejutkan oleh kedatangan seseorang yang berpakaian rapi dan seorang pengusaha yang kelebihan berat badan yang kelihatan gemuk, dan masuk kedalam neverie dengan pertanyaan yang tajam: “Apa yang kau lakukan bermalas-malasan di tengah hari? Kenapa kamu tidak menjala ikan?
Nelayan mejawab “saya telah menyelesaikan hari menjalaku. Saya telah membawa ikanku ke pasar, dan sekarang saya santai berjemur.

Thursday, January 10, 2013

LEGENDA SEBUAH BATU



Dua orang wanita mendatangi seorang pria bijak dan bertanya untuk petunjuk. Satu dari mereka merasa sudah melakukan dosa yang besar. Pada masa mudanya, dia telah menghianati suaminya, dan dia menghukum dirinya dengan ingatlah akan ketidaksetiaannya.
Wanita yang kedua, dia telah menjalani seluruh hidupnya taat pada hokum dan peraturan. Dia tak merasa melakukan dosa yang serius, tidak banyak melakukan untuk menyalahkan dirinya dan merasa cukup senang terhadap dirinya.
Pria bijak itu bertanya kepada kedua wanita itu tentang kehidupannya. Wanita yang pertama itu menangis setelah dia mengakui dosa besarnya. Dia merasa bahwa dosanya itu sangat besar dan dia tidak berhak untuk dimaafkan. Wanita yang kedua berkata bahwa dia tidak melakukan dosa-dosa yang berarti.

KETIGA ANAK KEPALA SUKU



Suatu saat ada seorang kepala suku penduduk Amerika asli yang sudah mendekati akhir hidupnya. Walaupun dia sudah mencoba beberapa kali, dia tetap tidak dapat memutuskan siapa dari ketiga anaknya yang harus mengantikan ia sebagai kepala suku.

Suatu hari, ia mengumpulkan seluruh anaknya dan barkata kepada mereka, ”apakah kalian melihat gunung dikejauhan sana? Saya ingin kalian untuk melakukan perjalanan ke gunung itu, dakilah puncaknya dan kembalilah dengan sesuat yang menurut kalian akan sangat berharga dalam memimpin suku kita.”

Setelah beberapa hari, anak pertamanya kembali dengan membawa sejumlah batu, digunakan untuk membuat ujung anak panah dan ujung tombak. Dia berkata kepada ayahnya, “suku kita tidak akan pernah hidup dalam ketakutan akan musuh-musuh mereka. Saya tahu dimana ada tersedia sebuah gundukan batu.”

KERJASAMA



Suatu pagi, matahari datang dengan perasaan bosan.
Saya sangat lelah setiap pagi memberikan cahaya kepada bumi, setiap hari, katanya.
Saya lelah membuat jagung menjadi masak dan mencairkan salju. Apa yang dilakukan manusia untukku sebagai balasannya?
Matahari tetap memikirkan semua itu, saat hujan tiba. ‘Nona Hujan!, kata matahari, kau menyirami bumi setiap saat dan membuat bunga tumbuh. Kau membuat lapangan menjadi hijau dan memenuhi sungai. Apa yang dilakukan manusia untukmu sebagai balasannya?
Mendengar hal ini, hujan mengeluarkan suara yang berisik dan menjatuhkan airnya terlebih dahulu. Dan selagi airnya jatuh, Ia meneriakkan kata-kata ini: Dengar, bumi, kamu membiarkan manusia bekerja, menelanjangimu, melukaimu, menggoresmu. Apa yang dilakukan manusia untukmu sebagai balasannya?

Tuesday, January 1, 2013

KEBERUNTUNGAN ...KESIALAN ?



Pada suatu ketika ada seorang pria tua yang mempunyai seorang anak laki-laki dan seekor kuda. Pasa suatu hari, kudanya kabur dan berlari cepat menuju kebebasan di bukit-bukit yang dekat dengan rumah pria tersebut.
 “Tetangga-tetangga si pria menaruh simpat padanya, “Betapa malangnya kamu kehilangan kudamu,” mereka berkata.
 “Mengapa kalian berkata seperti itu?” jawab si pria tua. “Siapa yang mengatakan apakah itu sebuah kesialan?”
Dan hampir pasti, larut malam berikutnya kuda tersebut kembali, dan di belakangnya datang 12 kuda liar, yang ia pimpin pulang ke rumah dengannya. Anak laki-laki pria tersebut dengan cepat menutup pagar kandang kudanya dan daripada satu kuda, mereka sekarang mempunyai 13 kuda.

Pic. JALAN SALIB