Saturday, December 29, 2012

SI KATAK YANG TIDAK PERNAH MENYERAH



Pada jaman dahulu kala, ada dua ekor katak. Pada suatu pagi, mereka sedang melompat ke atas dan ke bawah di atas lantai penyimpanan susu yang berkilau dan tergosok di sebuah peternakan.
Istri peternak tersebut melihat kedua katak ini, dan dia mengambil sebuah pegangan sapu yang besar untuk mengusir mereka keluar dari penyimpanan susu mereka. “Saya tidak akan membiarkan amphibi kotor melompat ke atas dan ke bawah di atas lantai saya yang berkilau,” dia mencaci-maki.
Dalam kepanikannya, katak tersebut mencari suatu tempat persembunyian, yang tidak terjangkau oleh sapu yang menakutkan dan istri peternak yang marah.
 “Cepat, sebelah sini,” kata salah satu katak kepada yang lain. “Saya bisa melihat tempat bersembunyi di mana sapu tidak akan pernah menjangkau kita.”

JENDELA



Dua orang laki-laki dengan sakit yang sangat parah, di satu bagian ruangan rumah sakit yang sangat bagus. Ruangan itu lumayan kecil, sebuah ruangan yang hanya cukup untuk dua orang laki laki itu... satu pintu di koridor, dan satu jendela yang menghadap ke dunia luar.
Sekarang, salah satu dari laki – laki itu diperbolehkan untuk duduk selama satu jam di pagi hari dan satu jam di sore hari, dan ranjang ia di tempatkan di sebelah jendela. Tetapi lelaki yang satu lagi selalu menghabiskan semua waktunya dengan punggungnya- dalam posisi tidur. Dan keduanya harus selalu benar benar tenang. Dan tentu saja ada ketidak beruntungannya dari kondisi mereka sekarang ini adalah, mereka tidak dapat melakukan sesuatu dengan banyak: tidak membaca, tidak ada radio, tidak ada televisi..... mereka hanya bisa diam dengan tenang.... hanya mereka berdua. Tapi mereka sudah terbiasa dengan bercakap berjam-jam.... tentang istri dan anak- anak mereka, rumah mereka , pekerjaan mereka , apa yang mereka lakukan pada saat perang, ketika mereka sedang pergi berlibur... dan masih banyak lagi. Dan di setiap pagi dan setiap sore, seorang laki-laki yang tidur di dekat jendela tiba waktunya untuk duduk, dan kemudian, ia akan mulai memberitahukan  laki- laki yang ada disebelahnya tentang apa saja yang bisa ia lihat di luar sana melalui jendela itu. Dan laki laki yang berada disebelahnya itu mulai merasakan  rasanya hidup pada jam- jam ini.

HARTA BENDA YANG TERSEMBUNYI



Suatu hari, disana hidup pendeta Yahudi tua bernama Eisik dalam sebuah rumah petak kecil di kota Krakow, Polandia. Eisik telah hidup dalam kemiskinan bersama dengan istri dan anaknya. Meskipun semua berlangsung dengan sangat berat, Eisik telah menyimpan kepercayaan dan melihat setelah keluarganya menjadi baik yang ia punya.
Dan ini menyebabkan ia percaya, ketika dia mengalami sebuah mimpi di suatu malam, mimpi tersebut menyampaikan sebuah pesan dari Tuhan. Dalam mimpi, ia mendapat sebuah gambaran sebuah peti emas, tersembunyi dibawah jembatan khusus di bawah tanah tempat raja di Prague.
Pertama-tama, dia termangu-mangu untuk percaya apa yang dia mimpikan. Tetapi mimpi berulang untuk kedua kalinya dan ketika untuk ketiga kalinya, dia memutuskan untuk membuat perjalanan ke Prague.

HORE YANG HEBAT



Anak-anak kelas 1 dan 2 sedang berkumpul di ruang pertemuan,menunggu kelasnya dimulai. Penyair yang berkunjung itu bersama dengan mereka pagi ini, dan mereka semua ingin sekali bersenang-senang. Mereka selalu menikmati kunjungan penyair itu. Tapi saat ini kelas 3 belum datang. Dan anak-anak sudah mulai terlihat tidak sabar.
Penyair itu melihat ke wajah mereka yang memancarkan keinginan mereka yang besar. Sesuatu keturunan yang kurang alami, sepertinya mereka terlihat hampir menahan nafas untuk antisipasi.
“Kalian sangat diam hari ini” dia tersenyum pada mereka. ”Mari kita lihat apakah kalian bisa membuat suasana jadi ramai! Ayo semua teriak  ‘Hore !’.
Maka sebuah teriakan terdengar ’Hore !’

Monday, December 24, 2012

DUA CERMIN



Setan selalu menggunakan hal-hal yang menyenangkan dalam menciptakan kekacauan.Untuk membantu pekerjaannya menjadi lebih baik, suatu ketika ia membuat sebuah cermin yang spesial. Cermin ini dapat memperkecil bayangan segala kebaikan dan keindahan di dunia, dan memperbesar segala keburukan dan kejelekan. Setan bersenang-senang dengan mengelilingi bumi, meletakkan cermin tersebut di depan mata orang-orang, hingga akhirnya tidak menjadi sebuah tanah yang kosong, atau seorang diri, yang belum melihat perubahan gambaran dunia.

Suatu hari, setan tertawa sehingga cermin itu tergelincir dari tangannya dan pecah menjadi beribu-ribu hingga berjuta-juta pecahan kecil. Dan sebuah badai besar bertiup dan membawa pecahan-pecahannya ke setiap penjuru dunia.

DUA PERTANYAAN



Dahulu kala ada seorang raja yang terlalu membebani rakyatnya dengan tugas-tugas kenegaraan.  Suatu hari ia bertanya kepada isterinya, ”Jika saya mengetahui persoalan mana yang terpenting, maka saya dapat menggunakan waktu saya lebih efektif dan menjadi raja yang lebih baik.”
Kemudian, sang ratu mengusulkan agar ia berkonsultasi dengan salah satu orang bijak yang ada di kerajaannya.  Satu per satu sang raja memanggil orang bijak itu : sarjana, pendeta, politikus, dan penasihat.  Setiap orang bijak itu mempunyai pandangan yang berbeda-beda mengenai persoalan yang terpenting.
Akhirnya, dengan hampir putus asa mencari nasihat yang dapat menolongnya, sang raja memutuskan untuk mengunjungi pertapa suci yang tinggal di sebuah bukit.  Saat ia menuju ke tempat tinggal sang pertapa, ia melihat pertapa itu sedang mencangkul kebunnya. Pertapa itu tiba-tiba menghentikan kegiatannya lalu mendengarkan dengan penuh perhatian pada sang raja yang sedang meminta nasihat itu. “Saya punya dua petanyaan,” jelas sang raja. “Pada siapa saya harus menghabiskan waktu dan memfokuskan perhatian saya?”  dan ”masalah apa yang terpenting dan yang seharusnya ditangani pertama kali?”

HADIAH NATAL



Julia menghitung semua uangnya dan hanya beberapa pound.itu adalah semua yang ia punya,dan ini adalah saat Natal. Bagaimana bisa ia bias membeli hadiah untuk suaminya dengan sedikit uang?
Dia berbaring di sofa dan menangis, sambil menggeliatkan tubuhnya, lalu ia berdiri menyeka rambutnya ke belakangdan menghapus air matanya sambil berdiri lalu ia mendapat ide.
Ada dua harta kesayangannya di rumah itu, yang satu adalah jam emas Jim dan yang satunya adalah rambut indahnya yang bergelombang.
“Aku tahu apa yang akan kulakukan” jawabnya, aku akan menjual rambutku untuk mendapat uang yang dapat kugunakan untuk membeli hadiah, tak lama setelah itu ia menemukan toko yang mau membeli rambutnya.. dan ia punya 50 pound di kantungnya, harga dari rambut kesayangannya.

Friday, October 5, 2012

BUNGA MATAHARI DAN BURUNG PIPIT




Di antara peti kayu tua dan drum mesin cuci berkarat, tumbuh bunga matahari kecil. Dia terapit oleh samapah dan tak pernah diurus. Dia hanya bunga yang kira-kira semil. Kenapa bunga matahari harus tumbuh disana, di semua tempat, tak ada yang tau keberadaannya.
Dia sering kali bersedih, dan ketika malam, dia selalu memimpikan padang rumput yang berair, lahan yang bergemilang dengan bunga, dimana kupu-kupu terbang di sekitarnya.
Suatu hari burung pipit kecil yang basah kuyup datang dan hinggap di depannya, dan memandang ke arahnya, paruhnya terbuka perlahan.
 ‘Betapa cantiknya kamu,’dengkirnya. ‘Sangat cantik.’
 ‘Tidak aku tidak cantik,’ balas si bunga matahari dengan sedih. ‘Kau seharusnya lihat saudariku. Mereka sepuluh kali lebih besar. Aku kecil dan jelek.’
 ‘Bagiku, kau adalah yang tercantik diantara mereka semua,’balas si burung pipit, lalu terbang.

BOLA EMAS



Ada seorang anak laki-laki kecil yang tinggal di sebuah pondok dengan orang tuanya. Ia sering bermain di di bukit dan ketika menjelang gelap, ia akan pulang.
Suatu sore, ketika ia baru pulang ke rumah, anak laki-laki kecil itu terdiam sejenak di depan pintu. Di tempat yang jauh, melewati lembah, ia melihat bola emas yang indah. Ia terpesona. Pakah itu dan siapa yang mungkin memiliki sesuatu yang begitu indah? Hati itu, ia memutuskan bahwa ia harus melakukan perjalanan ke sisi sebelah lembah untuk menemukan hartanya.
Dan sesudah kejadian itu di suatu pagi ia mengemasi ranselnya dengan beberapa sandwich dan sebuah apel, dan pergi untuk mengadakan perjalanan menuju sisi lain dari lembah. Itu membutuhkan waktu seharian. Ia belum pernah sejauh itu, dan itu mengambil waktu lebih lama dari yang disangkanya. Ketika ia tiba, hari sudah senja tua dan ia merasa sangat lelah dan lapar. Akhirnya, sangat dekat dengan tempat dimana ia berharap menemukan bola emas, ia menuju ke sebuah pondok kecil dengan asap menggumpal keluar dari cerobong dan pagar mawar di sekeliling jalan masuk. Tapi tidak ada tanda-tanda dari bola emas. Dengan malu-malu, ia mengetuk pintu.

Sunday, September 30, 2012

BOLA DUNIA YANG SEMPURNA



Dalam museum, beberapa tahun lalu, ada sebuah pameran yang luar biasa.  Ada sebuah bola dunia yang sangat kecil, hanya beberapa kaki dalam diameter, dan banyak menyimpan misteri dan sangat cantik sehingga orang datang bermil-mil hanya untuk melihatnya.  Di sekelilingnya selalu ramai dan mengantri di garis utama, sabar menunggu giliran untuk melihat keajaiban.
Dan disana juga ada sebuah pengambangan bola lembut di kotaknya.  Itu terlihat beda dari semua arah.  Kadang-kadang, kamu bisa melihat kolam besar berisi air dan aliran air kecil menuju ke kolam besar.  Kadang-kadang kolam ini licin dan biru, dan lain waktu bisa jadi putih dengan busa dan penuh pergerakkan.  Ada jendul diatas bola dunia, ada beberapa jendul besar dengan puncak putih dan beberapa jendul kecil.  Kamu bisa menaruh tangan diatas jendulnya, beberapa dari mereka terasa seperti paku tajam dan bahan beludru yang lainya.  Bola dunia punya daerah tanjung berpasir kecil, dengan pola cantik tertiup oleh angin yang berganti setiap hari dan ada juga tempat yang sangat dingin yang membakar jarimu dengan dingin jika menyentuhnya.  Dan menari dalam angkasa yang mengelilinginya, membelok diujungnya, jadi setiap bagian dari itu mendapat giliran membelokkan cahaya dan menerangi kegelapan.

BIJI BUAH APEL




Dahulu kala. Waktu keadaan sedang sangat susah, ada  seorang pria ditangkap karena mencuri makanan di pasar.
Sang Raja  diberitahukan tentang perlakuan si pencuri yang sangat rendah ini, sang Raja memutuskan sebuah cara  untuk menghukum  pria itu. Yaitu di hukum gantung, akibat dari  mencuri. Persiapan pun sudah dimulai untuk acara eksekusi ini, untuk sementara  si pencuri tinggal di dalam ruang penjara bawah tanah yang gelap.
Pada hari nya datang dimana si pencuri itu harus di hukum gantung, sang penjaga membawanya menuju ke tiang gantung dan ia  ditanya  apakah ada yang mau ia sampaikann sebelum di gantung hingga mati.
“ Ya” kata si pencuri. “Saya ada sebuah pesan untuk sang Raja. Saya ada sebuah hadiah yang sangat spesial yang dulu dihadiahkan  bapak saya untuk saya. hadiah itu semula berasal dari ayahnya bapak saya. Saya bisa menanam biji pohon apel ini di tanah dan pohon ini akan tumbuh dan berkembang hanya dalam waktu 1 malam dan juga pohon ini akan berbuah langsung. Saya hanya berpikir betapa sedihnya kalau hadiah rahasia – biji apel  ini akan ikut mati bersama saya, sebelum saya menyerahkannya kepada  orang lain.

BERAPAKAH BERAT SEBUTIR SALJU?



Ini adalah musim dingin yang panjang dan salju turun terus-menerus sepanjang lereng bukit.
Seekor tikus kecil keluar dari lubangnya untuk sedikit beristirahat dalam tidur musim dingin yang panjang. Sambil mengantuk, tikus kecil melihat sekelilingnya dan menggerakkan sungutnya, dan akan kembali tidur di dalam lubangnya, tidak terdengar jelas suara gema yang lemah dari suatu tempat di luar sana di dalam dunia putih musim dingin: “Halo, tikus kecil. Bisakah kamu tidur?”
Tikus itu melihat sekitarnya dan menangkap pandangan dari seekor burung kecil yang sedang duduk, menggigil, pada dahan di atasnya. “Halo, Jenny Wren,” kata tikus itu, puas mencari beberapa teman di hari yang suram ini. “Aku baru saja datang sebentar dari udara sebelum aku pergi kembali untuk tidur musim dingin.”
Tetapi merupakan hal yang sangat baik untuk mencari teman untuk sementara waktu, tikus dan burung itu duduk bersama berdempetan di bawah dahan yang terendah di pohon pinus, melihat salju turun dan menikmati sedikit pembicaraan yang menyenangkan.
“Menurutmu kira-kira berapa berat butiran salju?” tikus bertanya kepada burung tiba-tiba.
“Sebutir salju beratnya hampir tidak ada,” burung itu menjawab. “Sebutir salju tidak begitu berarti, sebutir salju hampir tidak mempunyai berat sama sekali. Bagaimana kau dapat menebak berat sebutir salju?”
“Oh, aku tidak setuju,” kata tikus. “ Sebetulnya, aku akan memberitahukanmu bahwa musim dingin yang sebelumnya, seperti saat ini, aku bangun dari mimpi musim dingin dan keluar kemari untuk menghirup udara segar, dan karena aku tidak mempunyai teman dan tidak mempunyai hal-hal yang dapat dilakukan, aku duduk disini menghitung butiran salju ketika salju turun. Aku mengamati mereka mengendap di dahan-dahan ini, dan menutupi jarum pinus dengan lapisan putih. Aku sudah menghitung sebanyak dua juta empat ratus sembilan puluh dua ribu tiga ratus lima puluh sembilan. Dan kemudian – ketika butiran salju selanjutnya turun dan mengendap di dahan – dahan itu jatuh tepat di atas tanah dan semua salju menjatuhinya. Coba kau lihat, hanya satu butiran salju terakhir yang beratnya tidak ada dapat membuat dahan merosot ke bawah dan seluruh salju terjatuh. Jadi sebutir salju mempunyai suatu berat. Itu membuat perbedaan!”
Burung itu, yang hanya bertubuh kecil, burung kecil itu sendiri dan tidak berpikir ia mengalami flu yang berat, dunia yang besar disekitarnya , mempertimbangkan unutk waktu yang lama atas cerita sang tikus. “Barangkali,” ia berkata pada dirinya sendiri,” Itu benar-benar nyata bahwa hanya sebuah suara yang tidak berarti dapat membuat perbedaan.”
Sumber tidak dikenal

BANGAU YANG MENARI




Dulu ada seorang murid yang sangat miskin. Dia adalah pemuda yang sangat pandai, seorang puitis, dan seorang artis yang sangat berbakat tapi dia tidak pernah mempunyai uang lebih. Dia pernah mempunyai seorang teman yang mempunyai sebuah pud dan duduk di dekat api, menggambar, menulis dengan minum beberapa cangkir teh dan temannya akan memberikan sesuatu kepadanya.
Suatu malam, murid itu datang ke pub seperti biasanya, tetapi kali ini, dia tidak duduk di tempatnya yang biasa. Sebaliknya, dia mengambil beberapa barang kapur dan mulai menggambar sebuah lukisan bangau. Semua tamu dan tuan tanah menyaksikan, terkesan terhadap detail dari burung menakjubkan yang mulai terbentuk, setengah berharap itu akan mengembangkan sayapnya dan terbang bebas.
Ketika ia telah selesai, murid itu berubah menjadi penjaga hotel.
“Kamu telah begitu baik kepada saya selama ini, membiarkan saya duduk di sini menggambar, memberi saya secangkir teh. Saya mau membalas kebaikanmu jadi saya telah menggambar bangau ini untukmu. Ini adalah bangau ajaib. Jika kamu menepuk tanganmu 3 kali bangau itu akan berdiri dan menari untukmu tapi ia hanya akan melakukannya sekali dalam sehari. Jika kamu mencoba untuk membuatnya menari lebih dari ini, ia akan pergi dan kau tidak akan pernah melihatnya lagi.
 Dan dengan kata-kata ini, murid itu menepuk tangannya dan bangau itu berdiri secara anggun dan menampilkan tarian indah. Para tamu sangat terkagum-kagum dan melihat saat burung itu menuntaskan tariannya dan sekali lagi menjadi sebuah gambar yang tidak bergerak di dinding.
Seperti yang engkau bayangkan, perdaganganpun meledak di dalam pub itu, semua orang melihat tarian bangau itu, tetapi penjaga penginapan itu selalu memperingatkan murid-muridnya dan tidak pernah meminta bangau itu menari lebih dari sekali dalam satu hari.
Suatu malam, jutawan setempat itu datang ke pub itu- seorang lelaki yang jahat dan kejam, yang tidak dipercayai dan tidak disukai orang-orang. Ia telah mendengar tentang bangau menari itu, dan sangat ingin untuk melihat aksinya. Sekarang bangau itu telah menari sekali di hari itu, dan penjaga penginapan itu tidak mau di bujuk, tapi orang kaya itu terus mendesak dan melempar satu tas berisi emas, “saya mau melihatnya menari”, geramnya. “Dan saya tidak akan pergi sampai saya mendapatkannya!”
Apa yang bisa dilakukan penjaga penginapan miskin itu? Dengan teratur, ia menepuk tangannya 3 kali. Bangau itu berdiri, perlahan-lahan, kepala tergantung, bangau itu menari malam itu tapi tarian itu sangatlah menyedihkan, jadi setiap orang yang menontonnya menangis, ketika tariannya berakhir, pintu terbuka dan murid yang miskin itu masuk. Tanpa berkata apapun, ia mengangkat bangau yang mati itu, melipatnya di bawah tangannya, berjalan kedalam kegelapan malam. Baik bangau maupun murid itu tidak pernah terlihat lagi.

APA ARTI KEHIDUPAN ?



Suatu hari yang indah di musim panas,siang hari,terdapat keheningan yang tenang di seluruh hutan.Burung-burung melipat kepalanya dibawah sayap mereka,dan semua nya berisitrahat. 
Lalu kutilang menyerudukkan kepala nya ke atas dan bertanya,”Apa arti kehidupan?”Setiap orang binggung untuk menjawab pertanyaan ini.
Serangkai mawar baru saja mekar dari kuncup nya,dan baru membuka satu dengan malu daun setelah yang lain nya,gembira di dalam cahaya matahari.”Hidup Tercipta,”dia berbicara.
Kupu-Kupu merupakan sediki philosofi.Dia terbang dari satu bunga ke bunga lain dan menghisap dimana saja terdapat madu bunga. “Hidup menjadi menyenangkan dan bersinar,”dia memberitahukan.
Di bawah di tanah,semut sedang mengankat sebiji jerami yang 10 kali ukuran nya.Dia berkata, “Hidup itu bukan apa2 tapi kerja keras dan manis dan musik.”
Disana mungkin agak argumentasi mengenai arti dari kehidupan,tidak dapt menemukan hujan sebelum jatuh,dan hujan berbicara “Hidup unsur utama memecah belah,bukan apa2 selain memecah belah.
Tinggi di atas hutan,Seekor elang menukik,membuat kurva yang agung di atas langit,”Hidup”,elang berbicara “ adalah berjuang konstan ke atas.”                         
 “Malamtiba dan segera seorang pria dating menyusun rumah untuk pesta.”Hidup”,dia mengeluh “adalah pencarian konstan untuk kebahagiaan dan kekecewaan.
Setelah malam yang lama,Gelap malam,dinihari tiba,merah muda di langit timur mulai terbit .”Hanya sebagai saya,dinihari,telah mulai hari baru,maka hidup mulai kekal.

Diambil dari Legenda Swedia





ANAK-ANAK BERANG


Seekor berang datang menemui raja & menangis kencang, “Yang Mulia kamu adalah raja yang mencintai keadilan & peraturan secara jujur. Kamu telah menemukan kedamaian di antara semua ciptaanmu, dan sekarang tidak ada kedamaian”.
 “Siapa yang telah merusak kedamaian?” tanya sang raja.
“Si musang!” teriak si berang.
“Saya menyelam kedalam air untuk mencari makanan untuk anak-anak saya, meninggalkan mereka di bawah pengawasan si musang. Saat saya pergi, anak saya terbunuh. “Satu mata dibalas dengan satu mata”, buku yang bagus mengatakan. Saya meminta pembalasan!”.
Sang raja memanggil si musangyang segera muncul di hadapannya. “Kamu bertanggung jawab atas kematian anak-anak berang. Bagaimana kamu bersumpah?” Tanya sang raja.
 “Yang Mulia Alas”, panggil si musang, “Saya bertanggung jawab atas kematian anak-anak berang, walaupun itu sebenarnya adalah kecelakaan. Saya mendengar bunyi burung pelatuk membunyikan tanda-tanda bahaya, saya segera melindungi tanah kami. Saat melakukan itu, saya menginjak anak-anak berang secara tidak sengaja”.
Sang raja bertanya kepada burnug pelatuk. “Apakah benar kamu telah membunyikan tanda bahaya dengan paruhmu yang kuat?” tanya sang raja.
 “Itu benar Yang Mulia”, jawab si burung pelatuk. “Saya membunyikan tanda bahaya ketika melihat seekor kalajengking sedang mempertajam capitnya”.
Saat si kalajengking muncul di hadapan saya raja, dia ditanyai apakah dia benar-benar mempertajam capitnya.
 “Apakah mengerti kalau kalau mempertajam capitmu itu adalah sikap untuk berperang?” kata sang raja.
 “Saya mengerti”, jawab si kepiting, “Tetapi saya bersiap-siap hanya karena mengamati si kura-kura membersihkan cakangnya”.
Sebagai pembelaan, si kura-kura mengatakan, “Saya tidak membersihkan cakang saya jika saya tidak melihat si kepiting menyiapkan pedangnya”.
Si kepiting menjelaskan, “Saya melihat si udang mengibaskan kumisnya”.
Saat si udang muncul di hadapan sang raja, dia menjelaskan, “Saya mulai mengibaskan kumis saya ketika si berang berenang menuju anak-anak saya, siap untuk menyerap”.
Kepda si berang, Sang Raja mengumumkan, “Kamu, bukan si musang yang bersalah. Darah anak-anakmu ada di atas kepalamu sendiri. Siapa yang telah menebarkan kematian dia harus mendapatkannya sendiri”.
Diceritakan kembali dari
cerita Rakyat Yahudi