Monday, February 8, 2016

PEDOMAN TANDA SALIB YANG SALAH

artikel ini muncul karena saya ingin mengkoreksi sesuatu. Disaat saya sedang facebook-an, secara tidak sengaja membaca sebuah pedoman membuat tanda salib dari seorang facebooker yang menurutnya benar. Berikut saya lampirkan gambar dibawah ini. Kemungkinan anda juga telah membacanya.

Saya tuliskan kesalahan-kesalahan sang penulis:
  1. Menambahkan “santo dan santa/ para kudus” saat membuat tanda salib. Penulis juga dengan yakin menuliskan pendapatnya di kolom komentar “…Tapi ketika kita membuat tanda salib itu mengucapkan kata atas nama bapa putra roh kudus dan para santa amien. Artinya kita memohon atas nama tritunggal dan para santo2 dan santa2”.Untitled
  2. Menekankan membuat tanda salib itu yang benar hanya satu cara saja dan harus menggunakan 3 jari. Tanpa menjelaskan lebih detail.
  3. Penulis dengan sengaja meng-crop foto aslinya, menghilangkan kutipan dibawahnya. Yang jelas-jelas berbeda dengan apa yang ditulis oleh si penulis.
Hal ini merupakan kesalahan pemahaman si penulis dan harus di koreksi. Saya akan mencoba mengkoreksi artikel tsb yang sudah dishare sekitar 100an di facebook.
  1. Untuk diketahui kita semua, pengucapan bahasa latin saat membuat tanda salib adalah, In nomine Patris et Filii et Spiritus Sancti. Amen. Di dalam bahasa Spanyol En el nombre del Padre, y del Hijo, y del Espíritu Santo. Amén. Sedangkan dalam bahasa Indonesia Di dalam (atas) nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, Amin. Gambar diatas dibuat dalam bahasa Spanyol. Sepertinya ada salah pemahaman antara kata santo yang didalam bahasa spanyol artiny kudus, dengan kata santo dalam bahasa indonesia yang artinya orang kudus, yang dilakukan oleh si penulis. Dua-duanya berbeda pengertian, jadi jangan di samakan. Juga tidak ada didalam pemahaman iman kita, disaat membuat tanda salib kita juga memohon kepada para santo dan santa. Silahkan baca artikel ini, membahas soal berdoa melalui perantaraan orang kudus. Kita membuat tanda salib untuk menunjukkan bahwa kita adalah orang Kristiani dan menyatakan keimanan kita terhadap misteri kesatuan dan Tritunggal dan inkarnasi dan kematian Tuhan kita, yang menjadi manusia, menderita, lalu mati di salib.
  2. Disaat kita mengucapkan “dalam (atas) nama…” artinya mengekspresikan kesatuan Allah, berikutnya “Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus…” mengekspresikan misteri Trinitas, lalu “Amin” yang artinya kita mengiyakan semua yang tertera didalam doa yang diajarkan Allah.
  3. Tanda salib itu bisa dilakukan dengan beberapa cara, dengan dua jari, tiga jari, ataupun lima jari menurut tradisi Gereja. Ketiga cara ini sama-sama benar, tidak ada yang salah. Bukan cuma satu cara saja yang benar. Ada juga kebiasaan orang Spanyol setelah membuat tanda salib mereka mencium jempolnya diatas jari telunjuk, hal ini merupakan simbol salib.

    Image yang sebenarnya, yang saya dapatkan hasil dari google image.
Kalimat kutipan gambar diatas tertulis dalam bahasa spanyol, yang artinya seperti dibawah ini (dalam bahasa inggris)
crossing himself , making the sign of the cross of Christ with faith is more than a symbol , because the cross of Christ , has power, and at the same time, we are invoking the Holy Trinity ( Father, Son and Holy Spirit)
Apakah pengertinya seperti yang tertulis di facebook?? sepertinya tidak ada hubungannya. Paus Fransiskus saja membuat tanda salib dengan menggunakan lima jari (liat gambar), apa cara ini salah? tentu tidak. Semoga si penulis membaca artikel ini, lalu memperbaiki kesalahan pemahamannya. Doaku untuk anda yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus. Semoga dapat membantu anda semua yang mengikuti blog ini. (luxveritatis7.wordpress.com)

No comments:

Post a Comment