Saturday, March 2, 2013

RUBAH DAN BERUANG


Suatu hari; seorang pria mengembara melewati sebuah hutan dan melewati sampai seekor rubah yang terluka..Makhluk yang kasihan itu telah dikejar oleh para pemburu dan kakinya telah patah dalam usahanya untuk bebas. Sekarang ia terbaring di tanah, kurang pertolongan untuk mencari makan.

Hati pria itu tergerak kepada rubah itu, tapi ketika ia mengawati, seekor beruang yang besar dan buas muncul dari pepohonan, menyeret bangkai dari bintang yang telah dibunuh. Beruang itu tampak mengacuhkan kehadiran rubah yang terluka itu, tetapi ketika menyeret lagi setelah makan, tertinggal sisa dari bangkai dekat dengan diamana rubah itu bersembunyi. Rubah itu melahap dengan gemar sekali.   

Hari berikutnya; pria itu berjalan melewati hutan lagi. Dan kembali, beruang itu meninggalkan daging yang lezat untuk rubah yang lapar. Dan di hari ketiga; hal yang sama terjadi.

Pria itu memenungkan dengan keras atas apa yang telah ia lihat.”Jika Tuhan sangat peduli untuk rubah yang terluka,” ia berpikir,”Berapa banyak lagi yang akan Ia peduli untuk saya. Kepercayaan saya jauh terlalu lemah. Saya harus belajar untuk mempercayai Tuhan seperti Rubah ini percaya.”

Maka pria itu pergi ke pojokan yang yang sepi di hutan dan berdoa, “Ayah tercinta, rubah yang terluka ini telah menunjukkan kepada saya apa artinya untuk memepercayai Tuhan. Sekarang saya juga akan menjalankan sepenuhnya diri saya untuk kepedulian Tuhan. Saya percaya bahwa Tuhan akan peduli kepada saya sama seperti Tuhan peduli kepada rubah itu.” Dan dengan ini, dia terbaring jatuh dan menunggu Tuhan untuk bertindak.

Hari berlalu, dan tidak ada yang terjadi. Pria itu menjadi semakin lapar. Hari kedua berlalu dan tetap tidak ada yang terjadi. Pria itu semakin dalam menjadi bingung. Hari ketiga berlalu, dan pria itu marah. “Tuhan,” ia menangis,”Kamu mencintai rubah kecil itu lebih daripada Engkau mencintai saya! Kenapa Engkau tidak mempedulikan saya ketika saya percaya Engkau begitu besar?Mengapa Engkau tidak memberi saya makan?

Akhirnya, kelaparan memaksa dia balaik kembali ke kota. Di situ di jalanan pria itu mendatangi seeorang anak yang kelaparan. Ia mencerca Tuhan dalam kemarahannya. “Mengapa Engkau tidak melakukan sesuatu?!”

 “Saya telah melakukan sesuatu,” kata Tuhan.”Saya telah menciptakan Engkau. Tetapi engkau memilih untuk bersikap seperti rubah itu ketika engkau bisa menjadikan dirimu sendiri menjadi seperti beruang.
 

                        dongeng perumpamaan Arabian

No comments:

Post a Comment