Friday, August 9, 2013

SENDOK BERTANGKAI PANJANG


Seorang rabi meminta Tuhan untuk memberikannya sebuah penglihatan tentang seperti apakah surga dan neraka itu. Tuhan menyetujui permintaannya, dan meminta Nabi Eliah untuk menjadi pendamping rabi dalam petualangan ini.

Pertama-tama Eliah menuntun  rabi ke dalam sebuah ruangan besar. Di tengah-tengah ruangan ada sebuah api dengan sebuah panci masak yang  besar dan  meluap-luap di atasnya. Dan di dalam panci ada sebuah rebusan daging sapi yang lezat.
Di sekeliling panci masak duduklah sekelompok orang. Mereka masing-masing mempunyai sebuah sendok bertangkai panjang, yang mana mereka masukkan ke dalam rebusan daging sapi lezat.
Tapi orang-orang kelihatan pucat dan kurus dan sedih sekali. Ada keganjilan di ruangan itu. Pegangan sendok itu sangatlah panjang yang membuat tidak seorang pun bisa makan makanan yang enak itu.

Ketika 2 pengunjung itu kembali ke luar lagi, rabi bertanya pada Eliah tempat apakah itu tadi. ‘Itu adalah neraka,’ Eliah menjelaskan.
Kemudian Eliah menuntun rabi ke ruangan ke dua, yang sama persis dengan yang pertama. Di tengah, sebuah api menyala dan sebuah panci masak meluap-luap, penuh dengan rebusan daging yang enak dan beraroma enak. Orang-orang duduk mengelilingi api, dengan sendok-sendok bertangkai panjang yang sama di tangan mereka. Tapi mereka sangat menikmatinya,bercakap-cakap dengan seru. Dan bedanya? Orang-orang di ruangan kedua tidak mencoba untuk memberi makan dirinya sendiri dengan sendok bertangkai panjang. Mereka menggunakan sendok-sendok itu untuk memberi makan sesama. ‘Ah, surga,’ kata rabi.

No comments:

Post a Comment