Dua orang laki-laki dengan sakit
yang sangat parah, di satu bagian ruangan rumah sakit yang sangat bagus.
Ruangan itu lumayan kecil, sebuah ruangan yang hanya cukup untuk dua orang laki
laki itu... satu pintu di koridor, dan satu jendela yang menghadap ke dunia
luar.
Sekarang, salah satu dari laki –
laki itu diperbolehkan untuk duduk selama satu jam di pagi hari dan satu jam di
sore hari, dan ranjang ia di tempatkan di sebelah jendela. Tetapi lelaki yang
satu lagi selalu menghabiskan semua waktunya dengan punggungnya- dalam posisi
tidur. Dan keduanya harus selalu benar benar tenang. Dan tentu saja ada ketidak
beruntungannya dari kondisi mereka sekarang ini adalah, mereka tidak dapat
melakukan sesuatu dengan banyak: tidak membaca, tidak ada radio, tidak ada
televisi..... mereka hanya bisa diam dengan tenang.... hanya mereka berdua.
Tapi mereka sudah terbiasa dengan bercakap berjam-jam.... tentang istri dan
anak- anak mereka, rumah mereka , pekerjaan mereka , apa yang mereka lakukan
pada saat perang, ketika mereka sedang pergi berlibur... dan masih banyak lagi.
Dan di setiap pagi dan setiap sore, seorang laki-laki yang tidur di dekat
jendela tiba waktunya untuk duduk, dan kemudian, ia akan mulai
memberitahukan laki- laki yang ada
disebelahnya tentang apa saja yang bisa ia lihat di luar sana melalui jendela
itu. Dan laki laki yang berada disebelahnya itu mulai merasakan rasanya hidup pada jam- jam ini.
Mulai lah laki-laki yang biasa
duduk di jendela itu memulai cerita nya. Rupanya jendela ini menghadap ke
sebuah taman, dengan adanya danau, dan biasanya ada bebek-bebek dan angsa-angsa,
anak-anak kecil memberikan unggas itu makan dengan cara melemparkan roti ke
arah bebek-bebek dan angsa-angsa itu dan ada kapal pesiar , sepasang kekasih sedang
berjalan saling pegangan tangan dibawah pohon. Dan juga ada banyak tanamam
bunga, kebanyakan bunga mawar, tetapi dengan dikelilingi border yang sangat
indah dan menarik dari tanaman-tanaman bunga dahlia dan bunga marigolds, dengan
bunga yang kebanyakan berwarna perunggu, emas dan merah tua. Di salah satu
sudut ada lapangan tenis, dan permainannya sangat bagus. Dan juga ada permainan
olah raga Inggris yang menggunakan bola dan pemukul, dan pada saat ini tidak
ada pertandingan yang sebagus pertandingan standar biasanya, daripada tidak ada
pertandingan sama sekali. Dan ada juga hijau rumput yang sangat luas dan ada
sejajaran toko dengan pemandangan kota dari belakang.
Dan lelaki yang berada di
belakangnya akan mendengarkan semua cerita yang diatas, menikmati setiap
menitnya ...... , bagaimana seornag anak hampir terjatuh ke dalam danau, betapa
cantiknya para perempuan-perempuan
dengan mengenakan baju musim panas mereka, dan juga pertandingan tenis
yang sangat mengembirakan. Sehingga ia juga dapat hampir merasakan dengan apa
yang terjadi di luar sana.
Lalu pada suatu hari, ketika seorang pemukul bola dalam permainan dari
inggris itu memukul bola dengan pelan sehingga bola itu meluncur ke lapangan
cricket, ada sebuah pertanyaan yang terlintas dalam diri si pemukul : kenapa
laki-laki itu selalu mendapakan kesenangan dengan hanya melihat dari dalam
sebuah jendela? Kenapa ia tidak mendapatkan sebuah kesempatan untuk bermain?.
Dia merasa malu, dan mencoba untuk tidak memikirkan pikiran seperti itu lagi,
tetapi semakin ia berusaha untuk menghilangkan pikiran itu semakin buruk
akibatnya..... pada beberapa hari kemudian, dimana semua menjadi tidak baik!dan
kemudian ia bertanya-tanya pada dirinya, mengapa laki-laki yang biasa berdiri di depan jendela itu tidak pernah
terlihat lagi ? batin nya.
Dan ternyata, ia pun memikir
mikirkan di hari pagi dan tetap dalam keadaan bangun di malam hari dan sebagai
akibatnya menjadi sakit yang sangat gawat, tidak ada satupun dokter yang
mengerti mengapa.
Lalu di suatu malam, selagi ia
memandangi atap langit- langit ruangan nya,
laki-laki yang satunya lagi secara tiba-tiba bangun, dengan terbatuk-batuk
dna mencoba untuk menahannya terlihat seperti
ada zat cair di dalam paru-parunya,
dengan menggunakan tangannya ia berusaha untuk menggapai dan memencet
tombol panggilan agar suster penjaga menolongnya.
Tetapi Laki-laki yang satunya lagi
hanya menyaksikan tanpa berusaha untuk melakukan apapun juga. Ia hanya dapat berpikir
Apa yang seharusnya ia lakukan untuk
mendapatkan tempat tidur dekat jendela? batuknya terus mewarnai malam hari yang
gelap.... dan seterusnya .... dan berusaha menahan batuknya ..... kemudia ia
berhenti...... bunyi alur nafas nya pun ikut berhenti. Dan laki-laki yang satu
nya lagi tetap melanjutkan acaranya menatap langit – langit ruangan itu.
Di pagi hari, para suster datang
dengan membawa air untuk memandikan kedua laki-laki itu. Tetapi apa yang suster
itu temukan adalah salah satu dari laki-laki itu sudah meninggal dunia, pada
akhirnya para suster itu membawa jenasah nya dengan sangat tenang dan juga
tanpa adanya keributan.
Sesudah semua terlihat dalam
keadan baik, laki-laki itu bertanya apabila ia boleh dipindahkan ke ranjang
yang berada di sebelah jendela. Lalu mereka memindahkan nya, memasukannya ke
dalam selimut, membuat ia merasa
nyaman..... dan meninggalkan ia sendirian disamping jendela agar ia bisa diam
dan tenang.
Selang beberapa menit kemudian
setelah kepergian suster itu, laki-laki ini mencoba untuk menopang badannya
dengan menggunakan salah satu sikunya, dengan rasa yang sangat sakit dan sangat
membutuhkan tenaga yang sangat banyak, dengan megap-megap .... dan pada
akhirnya ia dapat melihat ke luar jendela.
Ternyata jendela itu hanya
menghadap ke sebuah dinding yang kosong.
NN
No comments:
Post a Comment