Thursday, January 10, 2013

KETIGA ANAK KEPALA SUKU



Suatu saat ada seorang kepala suku penduduk Amerika asli yang sudah mendekati akhir hidupnya. Walaupun dia sudah mencoba beberapa kali, dia tetap tidak dapat memutuskan siapa dari ketiga anaknya yang harus mengantikan ia sebagai kepala suku.

Suatu hari, ia mengumpulkan seluruh anaknya dan barkata kepada mereka, ”apakah kalian melihat gunung dikejauhan sana? Saya ingin kalian untuk melakukan perjalanan ke gunung itu, dakilah puncaknya dan kembalilah dengan sesuat yang menurut kalian akan sangat berharga dalam memimpin suku kita.”

Setelah beberapa hari, anak pertamanya kembali dengan membawa sejumlah batu, digunakan untuk membuat ujung anak panah dan ujung tombak. Dia berkata kepada ayahnya, “suku kita tidak akan pernah hidup dalam ketakutan akan musuh-musuh mereka. Saya tahu dimana ada tersedia sebuah gundukan batu.”


Anak kedua mendaki sampai ke puncak gunung dan ditengah perjalanan menemukan hutan yang dipenuhi dengan kayu untuk membuat api. Ketika dia kembali, dia berkata kepada ayahnya suku kita tidak akan pernah merasa kedinginan pada musim dingin. Saya tau dimana dapat ditemukan kayu yang melimpah untuk menjaga mereka supaya mereka tetap hangat dan untuk memasak makanan mereka.

Anak ketiga telat kembali dan dengan tangan kosong. Dia berkata, “ ketika saya sampai kepuncak, saya tidak menemukan apa-apa yang cukup berharga untuk dibawa kembali. Saya mencari dimana saja, tetapi puncak gunung itu tandus dan tak berguna. Kemudian saya melihat di kejauhan dibatas pandangan saya. Saya terpana melihat sebuah daerah baru dipenuhi dengan hutan dan rumput luas, gunung dan lembah, ikan dan binatang, sebuah daerah yang indah dan tenang. Saya tidak membawa apapun kembali, karena daerah itu sangat jauh dan saya tidak mempunyai waktu untuk berjalan kesana. Tetapi aku akan senang untuk pergi kesana suatu saat; saya terlambat datang karena saya merasakan sangat sulit untuk kembali setelah melihat keindahan daerah itu.“

Mata sang kepala suku itu menyala-nyala Ia merangkul anaknya yang ketiga dipundaknya, mengumumkan bahwa anaknya yang ketiga akan mengantikan Ia sebagai kepala suku yang baru. Ia berkata kepada dirinya sendiri,  “Anak-anak lainnya membawa barang-barang berharga, barang-barang yang dibutuhkan. Tetapi anakku yang ketiga mempunyai sebuah visi. Dia telah melihat sebuah daerah yang lebih baik, daerah yang menjanjikan, dan dia sangat bersemangat untuk pergi kedaerah itu.

No comments:

Post a Comment