Pada
saat dimulainya suatu negara baru di neraka, dan iblis sedang memberikan
latihan pelantikan kepada kumpulan murid terakhir.
‘Tidak
ada kesempatan untuk memuaskan diri sendiri,’ dia memperingatkan mereka. “Kamu
tidak akan percaya separuh dari apa yang terjadi di bumi. Orang-orang menjadi
semakin dan semakin dekat dengan Tuhan. Mereka mulai melihat Tuhan dan
ciptaan-Nya, dan bahkan di dalam tiap orang. Mereka memperhatikan kekuatan
Tuhan dalam cerita-cerita dari hidup mereka sendiri. Dan bertambah buruk
daripada itu, mereka mulai menyadari bertapa pentingnya ini bekerja untuk
keadilan dan kedamaian. Apabila semuanya menjadi seperti ini, Kerajaan Allah
akan datang, dan kita semua akan dikeluarkan dari pekerjaain ini.’
Ada
keheningan yang panjang, saat keseriusan dari pesan iblis meresap. Para pelajar
menunggu untuk mendengar kebijaksanaan iblis akan diberikan kepada mereka untuk
mengatasi situasi yang membahayakan di bumi. Tetapi dia bisa membaca pertanyaan
dalam pikiran mereka, dan menunjukan keseluruhan masalah kepada mereka.
‘Jadi apa yang akan kalian lakukan tentang itu
?’ ‘Dia bertanya kepada mereka, ada yang punya ide ?’
Mereka
menggaruk kepalanya dan menggarukan alisnya.
‘Ayolah,’ desak si Iblis. ‘Saya menunggu. Kita tidak punya waktu selamanya, kamu tahu ’
‘Ayolah,’ desak si Iblis. ‘Saya menunggu. Kita tidak punya waktu selamanya, kamu tahu ’
Sementara,
murid pertama mengangkat tangan. ‘Tuan,’dia berusaha, ‘Mengapa kita tidak turun
ke bawah dan katakan kepada mereka bahwa tidak ada Tuhan ?’
‘Maaf mengecewakanmu,’ kata si iblis. ‘Tapi
itu tidak akan menghapus sama sekali. Mereka kelihatannya lahir dengan sesuatu
di dalam hatinya yang menarik mereka kembali kepada Tuhan. Mereka sering tidak
dapat menyebutkannya, atau bukan
mengakui
bahwa itu ada, tetapi cepat atau lambat, mereka semua mempunyai suatu saat.
Ketika mereka tahu bahwa Tuhan itu ada. Kamu seharusnya bisa mempunyai ide yang
lebih baik daripada itu.’
Karena
kecewa, murid pertama duduk, dan murid kedua mengangkat tangannya.
‘Tuan,’ dia menyarankan,’mungkin jika kita
turun ke bawah dan memberitahukan mereka bahwa tidak ada yang namanya dosa,
jadi tidak ada yang harus mereka takutkan. Neraka itu hanya sebuah mitos?’
‘Usaha yang bagus,’ Kata si Iblis ,’tetapi
sayangnya, sama seperti Tuhan bahwa jauh di dalam hati manusia juga berkata
kepada mereka ketika mereka berbuat tentunya. Mereka tahu apabila mereka
berhenti untuk mendengar suara hati itu semua memungkinkan untuk adanya dosa,
dan mereka tahu itu. Ketika mereka melakukan, mereka akan bersalah, sampai
mereka memperbaikinya. Jauh di dalam hatinya, mereka tahu apa itu dosa dan
bagaimana rasanya “Neraka”. Pikirlah sekali lagi. Bagaimana denganmu?dia
berkata, kepada murid ketiga. “Apa yang akan kamu katakan ?”
‘Baiklah,’ jawab si murid ketiga, pelan-pelan
dan penuh pemikiran. ‘Saya telah banyak memikirkan. Anda berkata bahwa tidak
bagus bagi kami berkata kepada mereka bahwa tidak ada Tuhan. Dan tidak ada
gunanya berkata kepada mereka bahwa tidak ada dosa. Bagaimana jika kita
katakana kepada mereka tidak harus buru ?’
Iblis
itu senang. ‘Cerdas!’ dia terkagum-kagum. ‘Itu yang akan pasti kita lakukan.
Kamu akan berpikir jauh, setan muda. Kerja baik.’
Dan
jadi diantara umat manusia membawa kepercayaan terhadap Tuhan dan mengetahui
tentang dosa, tetapi tidak pernah melakukan lebih daripada itu. Karena,
sebenarnya, tidak harus cepat-cepat.
NN
No comments:
Post a Comment