Saturday, January 12, 2013

NEGERI GUNUNG YANG PERKASA



Suatu kala ada sebuah negara yang terkenal jauh dan luas tentang gunung sucinya. Orang-orang dari seluruh dunia telah mendengar tentang gunung suci, namun hal yang aneh adalah, orang-orang yang sebenarnya tinggal di negara tersebut memiliki kebiasaan untuk berjalan berkeliling dengan mata selalu terfokus ke tanah. Mereka tidak pernah mengangkat kepala mereka. Dan jika kamu bertanya kepada mereka apa yang sedang mereka lakukan, mereka akan memberi tahu kamu:
 “ Kami sedang mencari gunung suci, tentunya. Mengapa kamu tidak bergabung dengan kami dalam pencarian? Disinilah dimana kamu harus mencari.”
Dan begitulah mereka menjalani kehidupan mereka, tanpa beristirahat, bergerak memutar dalam bentuk lingkaran, berjalan naik dan turun dibanyak jalan-jalan kecil dan gang-gang kecil yang ada di negara mereka, membaca dengan  rajin peta mereka dan saling berdebat satu sama lain tentang dimana, tepatnya, gunung suci itu dapat ditemukan.

Sementara itu, gunung suci itu menjulang tinggi ke langit, menunggu dengan sabar orang-orang untuk menemukan keindahan dan kekuasaannya, dan dengan sedih melihat mereka mengambil jalan mereka terus melalui dunia dan tidak pernah berhenti untuk melihat ke atas.
Di suatu bagian dari Negara ini, ada sebuah danau yang besar, dengan air yang licin bagaikan kaca. Gunung-gunung tergambar di danau tersebut, dan banyak sekali orang dari Negara ini berkumpul di sekitar danau, menunjuk ke arah bayangan dan menyatakan bahwa mereka sudah menemukan gunung itu. Beberapa dari mereka lompat ke dalam danau dan tenggelam. Yang lainnya berpikir bahwa gunung itu memiliki pengaruh iblis, dan pergi. Beberapa dari mereka memutuskan, bagaimanapun juga, tidak ada benda yang seperti gunung suci.
Lalu suatu hari, ditengah seluruh kegiatan dan kesibukan dari orang-orang yang putus asa mencari gunung, salah satu dari mereka jatuh, dan hampir mati terinjak-injak sampai mati oleh penggilingan kaki di sekitar dia. Dia berbaring disana, rata dengan punggungnya, berpikir kalau kematiannya tentu saja sudah dekat, disaat keheranannya, dia melihat keatas dan terlihat gunug suci yang tinggi indah diatasnya. Dia mencoba untuk memberitahukan setiap orang apa yang telah dia lihat tetapi tidak ada satupun orang yang mempercayainya, jadi dia memulai sendiri untuk mencari-cari jalan kecil yang akan menjadi petunjuknya menuju gunung tersebut.
Ini adalah perjalanan yang berat, jalan kecil yang terkadang curam dan berbahaya, dan dia tetap kehilangan bayangan untuk keberhasilannya. Banyak kali dia jatuh di dalam perjalanannya, dan setiap kali dia jatuh, dia akan melihat, sekali lagi, gunung yang sedang dia cari, dan mendorong untuk tetap berjalan. Dan saat dia berjalan, dia memperhatikan bahwa orang lain yang ada dijalan kecil yang menuju gunung cacat atau sakit, atau sedang membawa beberapa muatan yang berat yang dapat membuat mereka jatuh diatas kebutuhan mereka. Dia menyadari bahwa mereka yang pernah jatuh yang dapat melihat gunung tersebut dan hanya mereka yang mengerti arti sepenuhnya dari kata “turun” yang dapat melihat ke atas.

No comments:

Post a Comment