Thursday, January 10, 2013

LEGENDA SEBUAH BATU



Dua orang wanita mendatangi seorang pria bijak dan bertanya untuk petunjuk. Satu dari mereka merasa sudah melakukan dosa yang besar. Pada masa mudanya, dia telah menghianati suaminya, dan dia menghukum dirinya dengan ingatlah akan ketidaksetiaannya.
Wanita yang kedua, dia telah menjalani seluruh hidupnya taat pada hokum dan peraturan. Dia tak merasa melakukan dosa yang serius, tidak banyak melakukan untuk menyalahkan dirinya dan merasa cukup senang terhadap dirinya.
Pria bijak itu bertanya kepada kedua wanita itu tentang kehidupannya. Wanita yang pertama itu menangis setelah dia mengakui dosa besarnya. Dia merasa bahwa dosanya itu sangat besar dan dia tidak berhak untuk dimaafkan. Wanita yang kedua berkata bahwa dia tidak melakukan dosa-dosa yang berarti.

Pria bijak itu berkata kepada wanita pertama,’Pergilah, putri dari Tuhan, dan carilah batu terberat yang bisa kamu temukan. Satu yang kamu angkat dan bawalah kepadaku.’
‘Dan Kamu’, dia berkata kepada wanita kedua. Yang tidak mengingat mempunyai dosa serius,’pergi dan bawakan saya sebanyak batu yang dapat kamu bawa, tapi harus yang kecil.’
Wanita-wanita itu pergi melakukan apa yang pria bijak itu katakana. Yang pertama membawa batu yang besar; yang kedua membawa sekarung penuh kerikil-kerikil kecil.
Pria bijak itu mengamati batu-batu itu dan berkata,’Sekarang lakukan seperti saya perintahkan. Ambilah batu itu lagi dan kembalikan masing-masing dari batu itu tepat ke tempat dimana kamu mengambilnya, lalu kembalilah kepadaku.’
Wanita itu pergi lagi untuk mengikuti petunjuk si pria bijak. Wanita yang pertama dengan mudahnya menemukan tempat dimana dia telah mengambil batu besar, dan dia menaruhnya ketempat dimana batu itu berada. Tapi wanita yang kedua tidak dapat mengetahui dimana dia telah memungut semua kerikilnya, dan kembali pada si pria bijak tanpa mengikuti petunjuknya.
‘Kalian mengerti,’ kata si pria bijak,’beginilah dosa kita. Sangatlah mudah-mudah  mengambil batu yang besar, berat ketempat semula karrena kamu tahu pasti dimana kamu pertama menemukannya. Tetapi hampir tak mungkin mengingat dimana kerikil itu berada.’
Dan kepada wanita pertama, dia berkata,’ Kamu sangatlah bersalah terhadap dosamu. Kamu membawanya di dalam hatimu perasaan bersalah terhadap suamimu dan ketidaksetiaanmu; kamu telah belajar kepercayaan, dan dengan cara ini kamu telah dibebaskan dari beban karena kesalahan kamu, bagaimanapun juga,’ dia berkata kepada wanita kedua, yang kembali masih membawa sekarung kerikil,’ Kamu, yang telah berdosa kecil, tidak tahu lagi kapan dan bagaimana kamu melakukan kesalahannya; kamu tidak mampu menyesalinya. Kamu telah tumbuh terbiasa dalam kehidupan dengan dosa-dosa kecil, untuk memberikan tuduhan kepada dosa yang lain sementara menjadi semakin dalam terjerat pada dirimu sendiri. Ini menjadi tidak mungkin untuk membebaskan dirimu dari mereka.’
                                                                                                                                                Leo Tolstoy

1 comment:

  1. Trimakasih telah berbagi dapat sebagai bahan pengayaan

    ReplyDelete