Tuesday, January 15, 2013

PENEMUAN


Pada suatu hari hiduplah seorang laki-laki kaya yang tidak mempunyai keinginan lain selain berbuat baik di lingkungannya, dan terutama pada orang-orang yang bekerja padanya.

Ia mengetahui bahwa, salah satu pekerjaannya, seorang tukang kayu, sangatlah miskin dan sangat bersusah payah untuk menghidupi keluarganya. Ia bisa melihat sendiri bahwa gubuk yang ditinggali orang itu bersama istri dan anak-anaknya jatuh ke dalam kehancuran, dan tidak lagi sesuai untuk dingin dan hujan yang menyerang di atasnya. Ia merasa sangat kasihan untuk si tukang kayu dan keluarganya, dan ia ingin mempunyai suatu gagasan.

Ia memanggil tukang kayu itu suatu pagi dan memberikan petunjuk berikut:

“Saya mau kamu untuk membangun sebuah rumah yang indah untuk saya,” ia berkata. ”Saya mau kamu untuk tidak meluangkan biaya dan untuk merekrut hanya pekerja yang terbaik untuk setiap pekerjaan yang dibutuhkan. Saya harus melakukan sebuah perjalanan dan saya akan pergi sementara waktu, tetapi ketika saya kembali, saya mau kamu sudah menyiapkan rumah itu untuk saya.”

Tukang kayu itu sangat senang karena diberi tugas tersebut. Segera, ia bekerja, dan mengetahui bahwa majikannya akan pergi, ia memutuskan untuk membuat laba yang besar atas pekerjaannya ini. Disamping menyewa pekerja terbaik dan menggunakan bahan terbaik, ia memotong sudut-sudut dimana pun ia bisa. Majikannya tidak akan pernah tahu, dan ia dapat menjaga perbedaannya, dan menghasilkan uang yang banyak untuk dirinya sendiri.

Dana akhirnya rumah itu dibangun. Dari luar itu terlihat indah tapi seperti yang diketahui tukang kayu itu, tidak disuarakan sama sekali, kayu-kayu di atapnya  sangat lemah dan  dalam kondisi buruk. Batu batanya bekas pakai, yang akan segera hancur. Keramiknya ditolak dari tambang. Bangunan itu telah dilakukan oleh pekerja yang tidak berpengalaman dengan upah yang rendah.

Ketika majikannya kembali, ia datang untuk memeriksa rumah itu. “Saya telah melakukan sesuai perintah anda,” tukang kayu itu memberitahunya. “Saya telah menggunakan bahan-bahan terbaik dan pekerja yang terbaik.”

“Saya senang mendengarnya,” kata majikannya. “Ini adalah kuncinya. Rumah ini adalah milikmu. Ini adalah hadiah untukmu dan keluargamu. Semoga akan menjadi rumah yang baik bagimu untuk sepanjang hidupmu.”

Dari dalam waktu 10 tahun, tukang kayu itu sering terdengar bergumam, di bawah napasnya, “Jika saja saya sudah tahu kalau rumah itu untuk saya…”

NN

No comments:

Post a Comment