Tuesday, January 15, 2013

PERAHU


Ada seorang anak lelaki tumbuh di pinggir laut. Dia mempunyai kecintaan dan terpesona dengan perahu. Dia mendapat sebuah balok kayu dan memulai memahat sebuah model perahu untuknya sendiri. Perahu ini hampir sempurna, karena perahu itu akan melambangkan semuanya indah yang dia pernah liat di perahu – perahu lainnya.

Ketika dia menyelesaikannya, Dia mewarnainya dengan warna favoritnya dan dia pun menulis namanya di perahu itu. Lalu, dia melengkapinya dengan layar kecil dan pekerjaan tanpa pembayaran itu pun selesai.

Perahu itu bukan perahu sungguhan, Dia berpikir, daripada menaruhnya ke air. Lalu dia pergi turun ke laut dan dia melihat dengan bangga perahunya itu dan terdapat ombak seperti rambut yang dipotong pendek. Pada saat dia sangat bangga dan tenggelam dalam perasaan kagumnya itu, dia tidak menyadari kejadian yang menimpa perahu itu. Layarnya mengembang karena anginnya sedang bertiup dengan kencangnnya dan makin jauhnya dan jauh sekali perahunya dari dia. Dia memanggil perahu itu, tetapi perahu itu di dalam pengaruh angin tersebut. Dia melihat perahu tersebut di dalam kengerian dan sakit yang hebat terseret arus dan semakin menjauh ke laut.

Dia sangat marah, ketika dia pulang ke rumah dan Dia tidak cukup tidur malam itu. Lalu, suatu hari, Dia melewati toko mainan dan terkejut tiba – tiba akhirnya dia keluar dari depresi dia dengan melihat sebuah perahu mainan-dan Ya, itu adalah perahunya. Dia lari dengan penuh hasrat untuk memintanya, tetapi penjaga toko dengan dingin menolak permintaannya, mengatakan oerahu itu sudah menjadi miliknya sekarang, dan jika anak lelaki itu ingin memilikinya. Dia harus membelinya.

Anak lelaki itu lari ke rumahnya dan memberi tahu ayahnya. Dia menginginkan untuk mengetahui berapa banyak yang harus bayar lalu ayahnya menjelaskan Jika kamu benar – benar ingin mendapatkan perahu itu, Dia harus memberi semuanya yang dia punya untuk mendapatnya.

Lalu anak lelaki itu mengosongkan kotak uang simpanannya dan lari ke toko tadi dengan semua penny yang dia punya. Dia langsung menaruh uangnya di atas meja kasir tanpa mengecek harganya dan lari ke luar pintu dengan perahu kesayangannya. Dia menggosoknya, memeluknya dan lari menunjukkan perahu itu ke ayahnya. ‘Ah!’ kata Ayahnya. ‘ Sekarang perahu itu milikmu.’

 ‘Ini benar – benar milikku! Kata anak itu. ‘Aku membuatnya dan aku membelinya kembali dan memberi semua yang aku punya untuk mendapatkannya. Ini milikku sesungguhnya, hanya sekarang milikku kedua kalinya.

No comments:

Post a Comment