Disuatu pagi yang indah, laki – laki ini sedang
berjalan di jalanan umum, sambil melihat-lihat jendela etalase dipertokoan dan
juga sambil menikmati indahnya hidup ini.
Tiba – tiba ia mencium sesuatu yang sangat
harum. Aroma itu berasal dari roti yang
baru saja di panggang di sebuah toko roti.
Tanpa dia sadari dia sudah berada di dalam toko roti itu toko roti itu
amat ramai. Dimana seluruh penduduk kota sedang membeli roti untuk makan pagi mereka
danjuga kue – kue untuk menemani mereka sambil minum teh di sore
hari.
Dia tidak iri dengan apa yang mereka makan. Tapi
dia hanya mau mencium aroma yg wangi itu.
Hanya dengan mencium aroma itu
sudah cukup untuk dia. Ingatan dia atas
aroma itu cukup untuk seminggu. Jadi dia
berdiri di dekat pintu menikmati aroma yang sangat wangi itu.
Pemilik toko melihat dia berdiri di depan toko nya
dan menginjak karpetnya, masuk ke pintu toko roti. Namun, si pemilik toko roti tidak
suka dengan apa yang ia saksikan di dalam tokonya.
“ Laki –
laki ini akan membuat pelanggan saya lari.” Pikir pemilik toko.
“ Berdiri
disana hanya mencium bau aromanya, dengan tidak ada maksud untuk membeli sama
sekali. Saya tidak akan membiarkan ia lari dari masalah ini.”
Dan pada akhirnya pemilik toko roti memanggil
polisi dan laki laki miskin itu ditangkap oleh pak polisi hanya dengan alasan “
Laki – laki ini mencuri aroma roti saya.” terang si pemilik toko roti. Pak
polisi membawa si miskin pergi dan membawa ia ke pengadilan . Tiba saatnya untuk percobaan di pengadilan kedua orang itu
dipanggil. Pemilik toko roti dan si miskin dipanggil untuk memberikan
keterangan nya. Hakim yang mendengarkan cerita mereka berdua.
“ Laki – laki ini mencuri aroma roti saya,” kata
Pemilik Toko Roti.
“ Saya hanya bernafas,” kata si Miskin mencoba
membela dirinya sendiri. “Lihat! saya tidak mengambil barang apapun juga dari toko itu. Dan anda tidak bisa menuduh saya atas pencurian
aroma itu!” kata si Miskin.
Hingga pada akhirnya hakim mengambil keputusan dengan
seimbang. Pada akhirnya hasil yang
ditunggu – tunggu sudah keluar setelah menimbang – nimbang dari semua fakta.
“Saya temukan orang miskin ini bersalah karena
mencuri aroma roti .” Kata Hakim
“ Pengadilan ini memutuskan tersangka harus
membayar seratus pounds kepada pemilik roti sebagai kompensasi.” Kata Pak hakim setelah memutuskan kasus ini.
Si miskin tampak tidak percaya.
“ Bagaimana
caranya saya mendapatkan seratus pounds itu?” tanya si Miskin.
“ Saya minta ampun. Semua kepunyaan saya hanya
beberapa sen ini.” Lanjut si Miskin. Dan ia mengeluarkan semua dua uang sen
yang sangat kecil dari kantongnya yang
sangat dalam.
“Bawa kesini apa yang kamu punya,” Suruh pak Hakim.
Dan si miskin dengan sangat sedih dan ragu – ragu membawa semua uang sen nya
menghadap ke pak Hakim.
Pak hakim mengambil uang sen itu, dan memanggil si
Pemilik Toko Roti untuk maju ke depan. Pak Hakim melempar uang sen itu dan si
Pemilik Toko itu berusaha untuk menangkap uangnya. Namun ketika pemilik toko
itu hendak menangkapnya . Pak hakim berbicara:
“ Anda hanya bisa melihat uang ini saja. Lihatlah
baik – baik.” Ujar pak Hakim.
Lalu si Pemilik Toko Roti melihat uang itu dengan sangat
teliti. Kemudian Pak Hakim mengembalikan semua uang sen itu ke Si Miskin, yang
langsung memasukannya ke dalam kantongnya kembali.
“Si laki – laki
miskin ini mencuri aroma roti anda,” putus Pak Hakim.
“Dan sekarang amda sudah di bayar kembali dengan
perbuatan yang sama. Kasus ini sudah berakhir.”
cerita dari Northumbrian Komuniti
No comments:
Post a Comment